Sejarah Pulau Sumatera

Asal nama Sumatera sendiri adalah salah satu kejadian yang berasal dari sebuah kerajaan Samudera yang letaknya berada di pesisir timur Aceh. Kejadian ini dimulai dengan salah satu kunjungan yang dilakukan oleh Ibnu Batutah, seorang petualang asal Maroko yang pergi ke negara tersebut di tahun 1345, ia melakukan perjalanan dan melafalkan kata Samudera menjadi Samatrah yang berubah Kembali dan disebut dengan Sumatra atau Sumatera.

Untuk nama asli Sumatera sendiri memang telah tercatat di sejumlah sumber sejarah bahkan berbagai cerita rakyat yang menyebutkan bahwa pulau ini adalah Pulau Emas. Ada pun yang menyebutkan dengan Pulau Ameh dengan Bahasa Minangkabau yang juga memiliki makna sebagai pulau emas yang ditemukan dalam sebuah cerita dengan judul Cindua Mato dari Minangkabau sendiri.

Sedangkan Pulau Sumatera dalam beberapa prasasti sendiri, disebut dengan sebuah istilah Suwarnadwipa atau Pulau emas dan Suwarnabhumi atau Tanah Emas. Beberapa nama ini memang selalu digunakan dalam sejumlah naskah India bahkan sebelum Masehi. Adapun beberapa Naskah Buddha yang dianggap cukup tua yaitu Kitab Jakata yang menceritakan tentang pelaut dari India yang melakukan penyebrangan Teluk Benggala ke Suwarnabhumi. Di dalam ceritanya sendiir, Ramayana mencari Dewi Sinta yang merupakan seorang istri dari Rama yang diculik di Rahwana sampai dengan ke Suwarnadwipa. Ada banyak versi lain yang menyebutkan makna dan arti dari Pulau Sumatera sendiri menurut berbagai versi.