Sumatera Utara terdiri dari beberapa macam suku batak, hal ini pun membuat budaya rumah adatnya juga berbeda-beda. Perbedaannya terletak pada bentuk atap, warna atap, warna dinding, ketinggian rumah, bahkan jumlah anak tangganya.
Keunikan Rumah Adat Sumatera Utara
Perbedaan yang paling menonjol dan menjadi keunikan dari masing-masing jenis rumah adat di Sumatera Utara yaitu bentuk atapnya. Berikut ini beberapa jenis rumah adat di Sumatera Utara.
- Karo : ukurannya paling besar/luas yang terdiri dari 16 tiang dibangun tanpa paku
- Nias : atapnya ada dua macam yaitu terbuat dari rumbia (orang biasa) dan tanah liat (untuk petinggi/bangsawan)
- Bolon : bentuk atap mirip dengan pelana kuda, sedangkan bangunannya rumah panggung yang cukup tinggi
- Bagas Gondang : bangunannya berbentuk persegi panjang ke belakang dengan bentuk atap segitiga dilengkapi dengan ornamen merah, putih dan hitam
- Pakpak : didominasi warna merah dan oranye sedangkan atapnya mirip seperti tanduk kerbau
- Simalungun : bangunan rumah panggung yang cukup luas dan berbentuk limas
- Angkola : bentuk bangunannya kotak/persegi dan atapnya lebih besar di bagian depan lalu ada atap tambahan berbentuk segitiga di depan
Hingga saat ini masih banyak rumah adat yang berdiri kuat dan tetap dilestarikan oleh masyarakat. Hal ini karena Sumatera Utara termasuk salah satu provinsi yang dijadikan cagar budaya Indonesia.