Pegunungan Lembean, Gunung Kaweng, Bukit Tampusu, dan Gunung Masarang mengelilingi danau Tondano ini. Kota Tondano, Kecamatan Tondano Timur, Kecamatan Eris, Kecamatan Kakas, Kabupaten Remboken, dan Kabupaten Tondano Selatan semuanya dihubungkan oleh jalan provinsi yang mengelilingi danau.
Di danau ini terdapat spesies Ikan air tawar seperti nila, pior/kabos, payangka, betutu, wiko (udang kecil), nike, tawes, pongkor/ikan mas, lobster hitam, gurame kupu-kupu, dan gurame serta masih banyak lagi yang lainnya.
Ada Pulau Kecil Di Danau Tondano
Jika kita berkunjung kesana Ada pulau kecil bernama Likri (depan desa Tandengan, kecamatan Eris) dan pulau babi, yang diberi nama Pulau Babi karena setiap kali ombak menerjang satu bagian pulau, suaranya seperti babi. yang berteriak. (Dapat dilihat dari desa Toulumembet. Gunung Kaweng dapat dilihat dari pantai Danau Tondano.
Misteri Danau Tondano
Danau ini diyakini terbentuk akibat letusan dahsyat, dalam hal ini ada legenda mengatakan bahwa sepasang manusia yang berlawanan jenis menentang larangan orang tua untuk menikah (bahasa Minahasa: kaweng) dengan keinginan besar untuk melarikan diri (tumingkas) ke dalam hutan. Karena tidak mematuhi nasihat orang tua, gunung kembar Kaweng meletus, membentuk Danau Tondano ini.
Danau Tondano Surganya Bagi Para Pemancing
Pengunjung yang hobi memancing juga bisa menyalurkan hasratnya dari tepi danau. Danau Tondano dikenal dengan kelimpahan ikan air tawarnya, dengan mujair dan sepat menjadi spesies yang paling umum ditemukan di danau seluas 4000 hektar ini. Air yang ditampung di danau ini dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat. Di tepi danau terdapat kolam-kolam nelayan yang ditempatkan dengan hati-hati agar ikan tidak keluar.