Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang terkenal dengan kekayaan alamnya. Mulai dari rempah-rempah hingga tanaman obatnya dapat dengan mudah ditemukan di hutan nusantara. Salah satu tanaman obat yang masih jarang diketahui adalah sarang semut. Tanaman obat yang bernama latin Myrmecodia Pendans ini, sudah lebih dulu terkenal di daerah Papua.
Ciri – Ciri Sarang Semut
Tumbuhan ini memiliki ujung batang yang menggelembung. Saat usia panen, batangnya jadi lebih lonkong dan bagian luar tanaman ini diselubungi duri yang berfungsi untuk melindunginya dari pemangsa herbivora. Ciri khas tumbuhan ini adalah terdapat rongga-rongga yang saling terhubung. Rongga tersebut merupakan rumah bagi koloni semut, karenanya tanaman ini dinamakan demikian.
Sejak dulu, tanaman ini sudah sering dikonsumsi masyarakat pedalaman di Wamena, Papua, untuk tujuan pengobatan. Hal ini karena sarang semut Papua kaya akan berbagai macam zat baik yang terkandung di dalamnya, seperti flavonoid, tokoferol, dan tannin. Kandungan flavonoid di dalam tanaman Myrmecodia Pendans ini diketahui berkhasiat sebagai antioksidan yang ampuh menangkal radikal bebas.
Selain kaya akan antioksidan, tanaman ini juga mengandung karbohidrat, protein, lemak, NaCL, hingga multimineral, seperti air, kalsium natrium, serta magnesium. Tak heran, jika ranaman ini seringkali dimanfaatkan untuk pengobatan bebragai macam penyakit. Secara tradisional, sejak masa lampau banyak suku di Bokondini dan Tolikara menjadikannya sebagai obat reumatik dan asam urat.
Minuman Herbal Sarang Semut
Di masa modern seperti saat ini, jika Anda main ke Papua, sudah banyak yang menjual tanaman ini dalam bentuk kemasan tinggal seduh. Biasanya mereka yang mengkonsumsinya kini untuk mengobaati penyakit-penyakit kronis, seperti gangguan paru, jantung, stroke ringan dan berat, menghilangkan benjolan pada payudara, mengobati lupus, penyakit tumor, hingga kanker.
Bukan hanya dijadikan sebagai pengobatan saja, sarang semut juga bisa dijadikan sebagai peningkat stamina dan daya tanah tubuh guna mencegah berbagai macam penyakit masuk ke dalam tubuh. Tumbuhan ini juga dipercaya bisa mempercepat proses penyembuhan penyakit pasca operasi atau setelah melalui proses kemoterapi.
Untuk mendapatkan semua manfaat dari tumbuhan ini, Anda perlu mengkonsumsinya saat ada keluhan atau saat stamina mulai menurun. Cara mengkonsumsinya juga mudah, karena sudah banyak yang menjual tumbuhan ini dalam bentuk kering dan hanya perlu diseduh seperti membuat teh. Teksturnya yang keras dan garing, memungkinkan Anda untuk menyeduhnya kapan saja dibutuhkan.
Cara membuat minuman dari tumbuhan herbal ini, pertama Anda perlu mengiris sedikit sarang semut Papua yang siap pakai. Setelah diiris sedikit, cuci dengan air bersuhu normal. Pencucian ini dilakukan untuk membersihkan kotoran yang tertinggal, serta menghilangkan bangkai-bangkai semut yang mungkin saja tertinggal di balik rongga-rongganya. Setelah yakin bersih, masukkan tumbuhan ini ke dalam gelas.
Kemudian, seduh dengan air panas. Anda bisa menambahkannya dengan gula atau madu jika ingin mengkonsumsinya sebagai booster atau penambah stamina. Namun, jika Anda mengkonsumsinya untuk tujuan pengobatan, maka sebaiknya tidak menambahkan gula atau bahan lainnya pada minuman. Selain diseduh, cara lain untuk mengkonsumsinya, yaitu direbus di dalam panci dan meminum air rebusannya.
Memiliki khasiat yang mujarab untuk berbagai macam penyakit dan cara konsumsinya yang mudah, tanaman ini dibanderol dengan harga yang cukup tinggi. Per kilogramnya, harga obat herbal ini bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Selain dijual dalam bentuk tumbuhan kering, ada juga yang menjualnya sudah dalam bentuk kapsul berbagai ukuran.